Minggu, Mei 23, 2010

Apa Ahlussunnah Wal Jama’ah


Ahlusunnah wal jama'ah adalah salah satu jalan pendekatan diri kepada Allah SWT yang berpegangan kepada 4 (empat):

1. Al-Qur'an
2. Hadits
3. Ijma'
4. Qiyas

Arti Ahlusunnah wal jama'ah itu sendiri diambil dari Rasulullah saw yang beliau sabdakan:
"Islam akan terbagi menjadi 73 golongan, satu golongan yang masuk surga tanpa dihisab," Sahabat berkata, "Siapakah golongan tersebut ya Rasulullah?" Nabi bersabda: "Ahlusunnah wal jama'ah."

Yang kita tanyakan, apa itu Ahlusunnah wal jama'ah ?

Sabtu, Mei 22, 2010

Perlukah Berijtihad?

Perlukah berijtihad? Nah, sebelum menjawab perlu tidaknya kita berijtihad, ada baiknya kalau kita memahami terlebih dahulu arti ijtihad itu sendiri, bagaimana aturan untuk melakukan ijtihad dan siapa yang boleh melakukan ijtihad.

Arti "Ijtihad" menurut bahasa adalah mengeluarkan tenaga atau kemampuan. Ijtihad adalah mengeluarkan segala tenaga dan kemampuan untuk mendapatkan kesimpulan hukum dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Di dalam Islam, hukum-hukum yang apabila tidak ada keterangan khusus
(خاص) maka berlaku secara umum (عام), sehingga tidak memandang umur, jenis kelamin, kedudukan seseorang dan hukum tersebut berlaku untuk siapapun. Sebagai contoh bahwa Allah SWT melarang untuk meminum minuman yang memabukkan seperti khomr, maka larangan itu hukumnya berlaku untuk siapapun secara umum.

Minggu, Mei 16, 2010

SALAH KAPRAH DENGAN ALKOHOL DAN KHOMR

Pembahasan ini adalah lanjutan pembahasan Rumaysho.com yang mengangkat tema "Menjawab Kerancuan Seputar Alkohol". Saat ini kita akan membahas lebih jauh mengenai alkohol. Banyak sekali di antara kaum muslimin yang tidak bisa membedakan antara alkohol, etanol dan minuman beralkohol. Akhirnya ia pun jadi ragu mengkonsumsi berbagai macam bahan yang mengandung alkohol. Alangkah lebih baiknya agar mendapat kejelasan, silakan simak dalam pembahasan berikut.
***

Kamis, Januari 28, 2010

KITAB DAN BUKU

15 Desember 2009 11:28:54

Oleh: KH .A. Mustofa Bisri

Mungkin karena banyaknya hal-hal aneh di negeri ini, maka orang seperti tidak merasa aneh lagi dengan adanya penggunaan istilah-istilah yang sebenarnya aneh. Di negeri ini, misalnya, ada istilah sekolah dan madrasah yang pengertiannya setali tiga wang. Maka lucu sekali ketika ada orang mengatakan, “Anak saya sekolah di madrasah anu.”
Anehnya lagi, selaras dengan hal tersebut, di negeri ini di samping ada toko buku, ada pula toko kitab. Orang “sekolahan” kalau mencari buku di toko buku; sementara yang “madrasahan” mencarinya di toko kitab. Toko buku seperti Gunung Agung, Gramedia, dsb, ketika itu, hanya menjual buku-buku yang bertulisan Latin; sementara yang ada tulisan Arabnya, toko kitablah–seperti Toha Putra, Menara Kudus, Salim Nabhan, dsb.-- yang menjualnya.

Apalagi “kitab kuning”, jangan harap Anda menemukannya di toko buku. Terjemahan-terjemahannya saja pun hanya dijual di toko kitab; karena biasanya terjemahan kitab-kitab kuning yang diterjemahkan tokoh-tokoh pesantren itu pun selalu ada tulisan Arabnya.

Minggu, Januari 10, 2010

Gus Dur

Sekilas tentang Gus Dur :
Nama:
Abdurrahman Wahid
Lahir:
Denanyar, Jombang, Jawa Timur, 4 Agustus 1940.
Karir
Ketua Umum Nahdatul Ulama (1984-1999)
• Presiden Republik Indonesia (20 Oktober 1999-24 Juli 2001)

Kemudi Sosial Bapak Bangsa

(dikutip dari Ensiklopedia Tokoh Indonesia)

Dia akrab disapa Gus Dur, Sang Bapak Bangsa yang sering melontarkan pendapat kontroversial. Bahkan ketika menjabat Presiden RI ke-4 (20 Oktober 1999-24 Juli 2001), ia tak gentar mengungkapkan sesuatu yang diyakininya benar kendati banyak orang sulit memahami dan bahkan menentangnya.
Kendati suaranya sering mengundang kontroversi, tapi suara itu tak jarang malah menjadi kemudi arus perjalanan sosial, politik dan budaya ke depan. Dia memang seorang yang tak gentar menyatakan sesuatu yang diyakininya benar. Bahkan dia juga tak gentar menyatakan sesuatu yang berbeda dengan pendapat banyak orang. Jika diselisik, kebenaran itu memang seringkali tampak radikal dan mengundang kontroversi.